Mengejar Ibadah Di Saat Terjadinya Fitnah
Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:
Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعِبَادَةُ فِى الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَىَّ
“Ibadah di saat terjadinya fitnah seperti hijrah kepadaku.”
Diriwayatkan oleh Muslim no. 2948.
Fitnah itu membutakan dari kebenaran, membuat tuli dan memalingkan kalbu, menghilangkan akal dan menyibukkn pikiran. Maka obat yang paling manjur untuk hal itu adalah mengejar ibadah kepada Allah ‘azza wa jalla yang di tangan-Nya semua perkara seluruhnya, di tangan-Nya perbaikan keadaan. Dan usaha mengejar ibadah ini perlu kesabaran yang besar. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing kepada hal itu dengan bersabda,
إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ، وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا
“Orang yang paling bahagia adalah orang yang dijauhkan dari berbagai fitnah. Orang yang paling bahagia adalah orang yang dijauhkan dari berbagai fitnah. Orang yang paling bahagia adalah orang yang dijauhkan dari berbagai fitnah. Dan barangsiapa yang diuji dengan fitnah dan dia bersabar maka sungguh mengagumkan.”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4263 dari hadits Miqdad bin Al-Aswad. Guru kami Al-Wadi’y berkata dalam “Ash-Shahih Al-Musnad” no. 1140: “Hadits ini hasan sesuai syarat Muslim”. Dan Ucapan beliau فَوَاهًا maksudnya: “Dia sungguh mengagumkan, bagaimana dia bisa bersabar”, karena banyak dari manusia ini yang terbanting ketika terjadi fitnah.
Diterjemahkan oleh
‘Umar Al-Indunisy
Darul Hadits – Ma’bar, Yaman