Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata: “Ilmu itu lebih baik daripada
harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang akan menjaga harta. Ilmu itu
hakim (yang memutuskan berbagai perkara) sedangkan harta adalah yang dihakimi.
Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu, walaupun
diri-diri mereka telah tiada akan tetapi pribadi-pribadi mereka tetap ada pada
hati-hati manusia.” (Adabud Dunyaa wad Diin, karya Al-Imam Abul Hasan
Al-Mawardiy, hal.48)
Berikut
ini di antara motivasi yang Allah dan Rasul-Nya tunjukkan akan betapa mulianya
ilmu:
1. Pencari ilmu akan Allah
mudahkan jalannya menuju Surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:“Barangsiapa yang menempuh sebuah jalan dalam rangka untuk mencari
ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR.
Muslim)
2. Orang yang dikaruniai ilmu
agama merupakan tanda kebaikan dari Allah ta’ala baginya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah
kehendaki kebaikan baginya, Allah akan memahamkan ilmu agama kepadanya.” (HR.
Bukhari dan Muslim). Maka dari hadits ini kita bisa mengambil kesimpulan,
seseorang yang tidak Allah berikan pemahaman agama kepadanya maka ini merupakan
tanda Allah tidak menginginkan kebaikan kepadanya, dan sebaliknya seorang yang
paham dengan agama Allah merupakan tanda kebaikan pada dirinya.
3.
Ulama adalah pewaris para Nabi. “Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham
(harta) akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya maka
sungguh ia telah mendapatkan bagian yang sangat banyak.” (HR.
Ibnu Majah, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
4.
Seorang yang berilmu adalah
cahaya yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam urusan agama maupun dunia, bila seorang ulama meninggal maka itu adalah
musibah yang dialami kaum muslimin. Rasulullah bersabda,“Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu
secara langsung dari hati hamba-hambanya akan tetapi Allah mengangkat ilmu
dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika Allah tidak lagi menyisakan
ulama, jadilah manusia mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh sebagai ulama,
mereka bertanya kepadanya dan ia pun menjawab tanpa ilmu sehingga ia sesat dan
menyesatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5.
Rasulullah Berdoa kepada Allah
agar ditambahkan ilmu agama. Cukuplah
kemuliaan bagi ilmu dengan Allah ta’alamemerintahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai
Nabi pilihan untuk berdoa meminta tambahan ilmu, bukan meminta tambahan harta
atau yang selainnya dari perkara dunia, Allah ta’ala berfirman, “Katakanlah (wahai Muhammad),
“Wahai Rabbku, tambahkanlah ilmu bagiku.” (QS. Thaha: 114)
Dan
masih banyak lagi dalil-dalil yang menyebutkan tentang keutamaan ilmu dan
ucapan para Ulama dalam hal ini, namu cukuplah apa yang telah kami sebutkan di
atas untuk mewakili banyaknya keutamaan-keutamaan tersebut.
Mewaspadai Bahayanya Kebodohan
Sebaliknya
orang yang jahil akan ilmu agama-Nya disebutkan oleh Allah ta’ala sebagai
seorang yang buta yang tidak bisa melihat kebenaran dan kebaikan. Allah ta’ala berfirman, “Apakah orang yang mengetahui
bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu adalah al-haq (kebenaran)
sama dengan orang yang buta? (tidak mengetahui al-haq).”(QS.
Ar-Ra’d: 19)
Hal
ini menunjukkan bahwa yang sebenarnya memiliki penglihatan dan pandangan yang
hakiki hanyalah orang-orang yang berilmu. Adapun selain mereka hakikatnya
adalah orang yang buta yang berjalan di muka bumi tanpa dapat melihat. Allah ta’ala berfirman: “Tidak sama antara penghuni
an-nar dengan penghuni al-jannah.” (QS. Al-Hasyr: 20)
Semoga
Allah ta’ala memberi
taufik kepada kita semua untuk senantiasa berilmu sebelum berkata dan beramal.
Semoga Allah menolong kita untuk meraih kemuliaan hidup yang hakiki di dunia
dan akhirat dengan mempelajari ilmu agama islam yang benar yang bersumberkan
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam di bawah bimbingan Ulama Pewaris Nabi. Amin Ya Rabbal ‘Alamin
Berikut ini adalah Nasehat yang
amat bermanfaat dari Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray –hafizhohullohu ta’ala- yang
disampaikan di Masjid Al-Muwahhidin, Kampung Selang Cironggeng, Cibitung pada
hari Sabtu, 15 Jumadil 'Ula 1433H (07 April 2012M), ba'da Maghrib.
Semoga kita bisa mengambil manfaat dari nasehat beliau
ini.
Baarokallohu fiikum
- Pentingnya Ilmu dan Bahayanya Kebodohan #1